Friday, July 4, 2014

Review Buku : Ya Allah Aku Jatuh Cinta! by Burhan Sodiq

Ya Allah Aku Jatuh Cinta!
Mengelola Cinta Tanpa Harus Terkena Dosa

Penulis : Burhan Sodiq
Penerbit : Samudera
Tebal Buku : 178 Halaman


Ya Allah, Aku Jatuh Cinta

Ya Allah yang membolak-balikkan hati kami...
Selama ini aku tidak pernah tahu
Bagaimana rasanya mencinta
Namun, aku berharap
Bila cinta hadir menyapaku
Aku tidak akan kehilangan Engkau
Ya Allah, selama ini aku hanya berharap 
Semoga bisa mencintai 
Orang yang memiliki cinta yang luar biasa kepada-Mu

Ya Allah, selama ini aku juga berharap 
Semoga bisa dicintai 
Oleh orang yang bisa mengarahkanku
Menuju keridhaan-Mu

Pintaku Ya Allah 
Ijinkan aku memiliki rasa ini
Hingga ia menjadi indah di dada kami
Tanpa mengurangi rasa cinta kami kepada-Mu

Pertama baca buku ini langsung disuguhi kata-kata yang indah yang bikin hati meleleh *alay* tapi beneran bagus kan??? Buku ini aku temukan di Surabaya Islamic Book Fair kemarin barengan dengan buku Maaf, Loe.. Gue.. End yang pernah aku review disini, harganya juga lumayan terjangkau juga karena diskon :p. Buku ini aku dapatkan dengan membayar selembar sepuluh ribu dan selembar lima ribuan, so harganya lima belas ribu rupiah sajoo.. Eh eh eh... jangan salah sangka dulu loh, walau harganya murah tapi buku ini termasuk dalam kategori best seller loh. Kenapa bisa harganya bisa murah gitu? Sebab aku beli langsung ama agen resmi atau distributor yang buka stand di Surabaya Islamic Book Fair.

Fiuhhh... Prolog di atas panjang bener yakkk! Langsung cekidot liat isi bukunya aja nyok!!
Buku ini sendiri terbagi dalam 7 bab pembahasan,yaitu :

Bab 1 Cinta, Mengundang Siapa Saja
Judul pembahasan bab 1 cukup menarik menurutku.Semua orang berpotensi jatuh cinta kepada lawan jenisnya, profesi apapun, siapa pun orangnya, dengan latar belakang apapun, sangat berpotensi terkena cinta. Sebuah getaran yang menandakan rasa suka,rasa ingin selalu dekat, rasa ingin selalu diperhatikan, rasa ingin selalu bersama orang yang dicintainya.
Cinta akan mengundang siapa pun. Maka bila hati belum siap untuk merasa kehilangan, merasa tersakitai atau merasa terabaikan, tidak perlu bermain-main dengan cinta. Karena saat mencintai, maka hati ingin selalu dilindungi dan diperhatikan. Manakala orang yang dicintai tidak memberi respon yang signifikan, apalah yang akan terjadi. Hati akan tertunduk sedih, menangisi perlakuan yang diterima dari kekasih yang diharapkan sayangnya. 
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 26)
Semua orang tentu pernah merasakan cinta, tidak dipungkiri lagi sebab cinta adalah fitrah. Cinta itu anugerah Allah.
Islam sendiri pun mengakui eksistensi cinta terhadap lawan jenis. Islam tidak mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri manusia . Akan tetapi, cinta itu harus dijagadan dilindungi dari kehinaan dan kekotoran. Cinta pada lawan jenis bukan sesuatu yang kotor. Bahkan ia adalah sesuatu yang suci. Dan pernikahan adalah "bingkai" yang dapat menjaga kesucian itu. Cinta tidak haram dan tetap terjaga kesuciannya selama tidak menimbulkan kemaksiatan terhadap Allah. Inilah yang harus digarisbawahi karena seringkali dengan dalih cinta namun menghalalkan apa-apa yang Allah haramkan. 
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 29)
Aku rasa pernyataan di atas sudah sangat gamblang, bahwa cinta itu suci tidak haram selama tidak menimbulkan kemaksiatan dan menghalalkan apa yang telah Allah haramkan hanya karena dalih cinta contohnya pacaran. Nah kan banyak tuh kawula muda berdalih cinta tapi masih kekeuh pacaran padahal jelas sekali Allah melarangnya bahkan mengharamkannya. So, jangan kotori cinta suci yang kita miliki dengan pacaran. Sedikit bersabar dalam penantian akan lebih baik kok, daripada dapat murka Allah seumur hidup kan seremmmmm.

Bab 2 Jatuh Cinta Pada Lawan Jenis
Jika muncul dibenak pembaca berarti boleh jatuh cinta?? Tentu jawabannya boleh saja, kenapa tidak. Cinta seorang laki-laki kepada seorang wanita atau sebaliknya meruapakan perasaaan manusiawi yang bersumber dari fitrah Allah di dalam jiwa manusia. Yaitu kecenderungan kepada lawan jenis ketika mencapai kematang pikiran dan fisik.
Cinta bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung bingkainya. ada bingkai suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram. Bila bingkainya sesuai syariat, maka cinta itu halal. Namun bila bingkainya pacaran, perselingkuhan dan perzinaan maka cinta itu terlarang. Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan. Di samping mengandung persiapan untuk menempuh kehidupan di kala suka dan duka, lapang, dan sempit
Cinta bukanlah hanya ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanya permulaan cinta bukan puncaknya. Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan. Tapi di samping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.
Islam adalah agama fitrah karena itulah Islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengikari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi Islam mengajarkan kepada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga, dirawat, dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.
Islam membersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 67-68)

Bab 3 Dari Mana Datangnya Cinta
Mungkin kalimat berikut ini tak asing lagi di telinga kalian, "Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati :D" kata-kata ini ada benarnya lohh, let's cekidot tentang pembahasannya..
Sesungguhnya pula, perasaan yang menghanyutkan dalam masa jatuh cinta tadi bisa dianalisis secara kimiawi. Jadi, prosesnya dimulai saat mata saling bertemu. Tangan yang bersentuhan bagaikan dialiri tegangan listrik. Fenomena ini sudah pasti karena ulah hormon tertentu yang ada di otak, mengalir ke seluruh saraf hingga ke pembuluh darah yang terkecil sekalipun. Inilah yang membuat wajah memerah, dan timbul perasaan "melayang". Aliran darah yang demikian cepat membuat bernafas pun menjadi berat
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 84)
Nah itulah proses datangnya cinta jika dianalisis secara kimiawi :)


Bab 4 Apa Saya Lagi Jatuh Cinta?
Rasa jatuh cinta sukar digambarkan maupun diucapkan dengan kata-kata. Siapa yang jatuh cinta senantiasa akan diusik perasaan. Semua menjadi indah dan membahagiakan. Namun, mengalami cinta seperti bermain api. Jika tahu bagaimana cara mengendalikannya, maka kita akan selamat.  Jika tidak maka kita akan hangus dan merana. Jadi jangan coba bermain api jika kita tidak tahu cara memadamkannya. Jangan memulai cinta jika niatnya bukan karena Allah yang berbingkai pernikahan :D

Bab 5 Ya Allah Aku Jatuh Cinta
Bagi anak ABG labil yang sedang jatuh cinta ada beberapa tips dan trik bila belum siap melangkah pernikahan. Ya memang caranya hanya memendam perasaan cinta itu sendiri :) Ada beberapa cara sederhana hingga ekstrim loh untuk memendamnya, misal :

  • Mencoba untuk menghindari ketemu dengan sosok yang kita suka.
  • Menyibukkan diri atau jadilah sok sibuk
  • Menghapus memori dengan menyisihkan pemberiannya
  • Pindah atau hijrah ke kota lain *nah yang ini cara paling ekstrim :P*
Bab 6 Cinta Saya Ditolak
Memang tidak selamanya pernyataan cinta kita berbalas sesuai harapan. Adakalanya lancar, mulus, dan singkat tanpa hambatan. Namun, tidak sedikit pula yang gigit jari pulang tanpa hasil maksimal.
Dalam buku ini penulis mengutip tulisan Iwan Januar mana kala cinta tertolak, kita simak yuk penuturunnya di bawah ini :

  • Mengambil sikap

Siapa pun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai, hal ini memunjukan bahwa manusia memiliki jiwa dengan beraneka ragam emosi. Manusia bukanlah robot, ia bisa bergembira bahkan kecewa.
Kegagalan meraih cinta juga bukan bencana. Tapi akan memberikan pelajaran berharga pada manusia. Seorang filosof bernama John Charles Salak mengatakan, "Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.
Karenannya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya. Ambillah pelajaran dari dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadha' Allah.
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 151)
  • Mempercayai Qadha'

Manusia tidak suka dengan penolakan. Dia ingin semua keinginannya terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk kepadaNya. Segeralah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah sebab fragmen yang pahit dalam kehidupan insya Allah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita.
  • Bersiap Untuk Cinta Dan Bahagia

Berfikir positiflah manakala cinta tak terbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari. 
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pengatur. Dia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti apa yang kita angankan. Bahkan mungkin lebih dari apa yang kita harapkan
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 157)
  • Beri Cinta Kesempatan (Lagi)

Bersedih hari karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insya Allah ia akan datang besok atau lusa atau kapan pun Dia menghendaki, itu bagian dari kekuasaanNya. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. 

Bab 7 Sekeping Pelajaran dari Setoples Cinta
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
(Ya Allah Aku Jatuh Cinta! hal. 174)


Buku ini sangatlah ringan untuk dibaca, tanpa ada unsur menggurui dari penulis. Terdapat banyak kisah yang dapat diambil hikmahnya. Semoga pembaca yang lain juga dapat mengambil manfaat dari tulisan ini. Barakallah ^^


5 comments:

 
Sahabat Pelangi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template